Jamur tiram bisa nasib pada daerah yang bersuhu antara 10 s/d 32 oC. Artinya bila suhu <10>oC jamur tiram tumbuh tak lebih baik demikian pula apabila >32oC. Adapun pertumbuhan optimum jamur tiram adalah pada suhu 25-26 oC. Dengan cara alami di Indonesia daerah yang mempunyai suhu 25-26 oC tersedia pada daerah dataran tinggi kira-kira pada ketinggian 500-1000 m dpl.
Kandungan gizi
Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi lumayan baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung tipe serta tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) serta gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang tersedia pada jamur, kurang lebih ada sembilan tipe dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tak jenuh, jamur juga mengandung beberapa tipe vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin serta biotin. Tidak hanya elemen mikro, jamur juga mengandung beberapa tipe mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, serta Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah jadi tepat bagi pelaku diet.
Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, serta biotin (Vitamin B) tetap terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyatakan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C serta mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Bisa juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta antioksidan.
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi seusai mengalami pengeringan untuk pengtahan lamaan. antara jamur segar serta jamur kering tersedia perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya tersedia 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat logam 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg serta vitamin C 5 mg.
Sedangkan pada 100 gram jamur kering tersedia 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat logam 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg serta tak mengandung vitamin C. “Jamur segar maupun jamur kering keduanya tak mengandung vitamin A,” ucap Nyoman yang telah 15 tahun bekerja di Instalasi Gizi ini.
Para peneliti dari Ujsupaya Group (India) memberi tau, bahwa jamur tiram mempunyai kualitas nutrisi yang sangat keren dengan alasan: 100 persen sayuran serta bersih; mengandung protein tinggi serta kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak serta kalori; keren untuk liver, pasien diabetes, serta menurunkan berat badan; berserat tinggi menolong pencernaan; antiviral serta antikanker; mudah memasaknya serta mudah dicerna; serta jamur tiram adalah jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.
Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, serta 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang lumayan tinggi, konon sanggup menyembuhkan anemia.
Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat serta juga sebagai sumber beberapa nutrien semacam calsium, Vitamin B, serta besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, serta Zn 0,2 mg.
Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, tetapi karbohidratnya 0,0 gram serta Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur tetap lebih komplet jadi tak salah apabila dikatakan jamur adalah bahan pangan masa depan.
Antikolesterol
Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tak lebih dari tiga ons per hari alias tak lebih dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, serta babi yang bisa menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, serta juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, serta kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam serta ikan, serta untuk beberapa permasalahan malahan bisa melawan kanker. Sehubungan dengan faktor itu, untuk yang bahagia mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, serta jamur (Anonympus, 1999).
Saat ini beberapa jamur dipakai sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, serta AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung diberitakan bisa sebagai antijamur, antibakteri, serta antivirus bisa menambah sistem kekebalan tubuh serta bisa membunuh serangga serta nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti sukses menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, serta terutama adalah Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus serta P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, dengan cara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).
Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava mengenai "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah diperbuat studi pada suatu grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan Bolt Data Murah permasalahan hyperlipoproteinemia. Selagi satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram dengan cara teratur. Kesimpulan, dengan cara statistik sangat menjanapabilan, yakni kolesterol serta serum turun 12,6 persen serta triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.